Sponsored Links
Loading...
Budidaya tanaman obat pada dasarnya adalah bagaimana cara pengelolaan suatu tanaman obat sehingga bisa mendatangkan hasil tinggi dan berkualitas baik. Kondisi ini bisa terjadi jika tanaman bisa tumbuh pada lingkungan yang cocok, antara lain pada kesuburan tanah setara, iklim yang cocok dengan teknologi tepat guna.
Tahap pembudidayaan tanaman dilakukan sebagai berikut :
Tahap pembudidayaan tanaman dilakukan sebagai berikut :
1. Pengelolaan Tanah
Sebagian besar tanaman obat akan lebih baik jika ditanam pada tanah kering. Pada dasarnya pengolahan tanah bertujuan menyiapkan media tanam yang selaras bagi pertumbuhan tanaman pada kesuburan lahiriah dan kimiawi. Jika kedua jenis kesuburan telah dipenuhi untuk jenis tanaman yang diupayakan, karenanya bisa dikatakan bahwa tanah tersebut subur bagi tanaman.
Kesuburan lahiriah terkait erat dengan struktur tanah yang membuktikan susunan butiran tanah, udara, dan air, sehingga bisa menjamin kesibukan akar dalam mengambil zat - zat yang dibutuhkan tanaman. Sedangkan kesuburan kimiawi sangat erat hubungannya dengan kesanggupan tanah menyediakan keperluan gizi tanaman. Kedua kesuburan tersebut saling berinteraksi dalam memastikan tingkat kesuburan bagi pertumbuhan tanaman.
Pengolahan tanah juga termasuk menghilangkan gulma yang yaitu saingan tanaman, menimbun dan meratakan bahan organik yang penting bagi tanaman serta pertumbuhannya, saluran drainase untuk mencegah terjadinya kelebihan air. Dalam pengolahan tanah membutuhkan waktu, mengingat terjadinya progres lahiriah, kimia dan biologis dalam tanah sehingga terwujud suatu media yang baik bagi pertumbuhan tanaman.
Sebagian hal yang perlu diamati dalam pengolahan tanah untuk tanaman obat antara lain :
- Bagi tanaman obat yang diambil hasilnya dalam bentuk umbi (tuber) umumnya menggunakan pengolahan-pengolahan tanah cukup dalam yaitu sekitar 25 - 40 cm, struktur gembur sehingga pertumbuhan umbi atau rimpang bisa berkembang dengan baik.
Menghindari tercampurnya bahan induk yang belum lapuk dalam tempat pelataran tanaman. Untuk itu perlu adanya waktu yang cukup untuk memberi kans terjadinya progres pelapukan, antara lain progres oksidasi, sehingga akan terwujud lapisan tanah yang menjamin pertumbuhan akar. Biasanya itu penting yaitu pada waktu membuat lubang tanam yakni sedalam 40 x 60 bagi tanaman obat berbentuk pohon, seperti Cengkeh (Eugenia caryophyllata), Kola (Cola nitida).
- Pembuatan selasar-selasar kalau tanah terlalu miring supaya pengikisan bisa diperkecil, misalnya dalam penanaman Sereh (Cymbopogon nardus).
- Pengolahan tanah intensif, usahakan bebas gulma saat awal pertumbuhan, yaitu untuk tanaman obat berhabitur perdu seperti Kumis kucing (Orthosiphon stamineus), Mentol (Mentha piperita), Timi (Thymus vulgaris).
- Pembuatan guludan sering kali dilengkapi dengan saluran drainase yang baik, lebih-lebih bagi tanaman yang tak toleran kepada genangan air, seperti Cabe (Capsicum annuum).
2. Penanaman
Dalam penanaman dikenal dua cara utama yaitu penanaman bahan tanaman (benih atau stek) secara langsung pada lahan dan disemaikan dulu baru kemudian diadakan pemindahan tanaman ke lahan yang telah disediakan atau disiapkan. Umpamanya persemaian dilakukan terlebih bagi tanaman yang masih kecil karena membutuhkan pemeliharaan intensif. Tanpa perlakuan tersebut akan mengakibatkan tingkat kematian yang tinggi. Disamping itu persemaian dibutuhkan jika benih terlalu kecil sehingga susah untuk mengatur tanaman cocok dengan perkembangan teknologi tepat guna.
Tujuan lain dari persemaian supaya bisa memanfaatkan (menghemat) waktu ketika musim tanam tiba (umumnya pada awal musim hujan), sehingga pada saat musim tanam tiba tanaman telah mulai tumbuh terlebih dahulu. Jika ingin menanam temulawak (Curcuma xanthorrhiza), rimpang ditunaskan lebih dulu pada persemaian yang lembab dan agak gelap, baru kemudian belahan rimpang dengan tunasnya ditanam di lahan.
Biasanya-hal yang perlu dipertimbangkan pada penanaman tanaman obat antara lain :
- Mengingat pada umumnya penanaman pada lahan kering tanpa irigasi dan cuaca cukup panas karenanya penanaman dilakukan pada awal musim hujan.
- Penanaman dengan jarak atau baris teratur akan lebih dari segi fisiologi tanaman pemeliharaan dan keindahan.
- Penanaman secara tunggal (monokultur) terlebih bagi tanaman yang tak tahan cahaya matahari langsung, misalnya Mentol (Mentha piperita).
- Penanaman ganda bisa dilakukan pada tanaman yang membutuhkan naungan ataupun untuk pertumbuhannya bisa beradaptasi kepada cahaya matahari tak langsung, misalnya Kemukus (Piper cubeba). Tanaman yang bisa saling bertoleransi kepada persaingan karena bisa memenuhi sebagian tujuan antara lain :
- memperluas areal tanam (pada satu tempat dan waktu beriringan ditanam lebih dari satu jenis tanaman),
- menghemat pemeliharaan,
- memperkecil resiko kegagalan panen.
- Begitu alat penyangga bagi tanaman obat yang berbatang merambat dengan cara tanaman ganda, tiang penyangga bisa saja diganti dengan tanaman tegak.
- Populasi tanaman akan berdampak kepada hasil, sebab populasi tanaman akan mempengaruhi terjadinya persaingan antara tanaman dan kesuburan tanah.
3. Pemeliharaan Tanaman
Beberapa unsur penghambat produksi, misalnya gulma dan hama penyakit. Bibit juga memiliki merupakan unsur penghambat lingkungan lahiriah dan kimia, seperti kekurangan air, tingginya temperatur, kesuburan tanah. Untuk memperkecil dampak nya, tanaman perlu dilakukan pemupukan secara rutin, misalnya pemupukan nitrogen pada kandungan alkaloida pada tanaman tembakau (Nicotiana tobacum). Sebagian perbuatan pemeliharaan pada tanaman obat yaitu :
- Jika tanaman gampang layu, dibutuhkan penyesuaian waktu tanam sehingga tak mendapat cahaya matahari berlebihan, misalnya penanaman Tempuyung (Sonchus arvensis) seharusnya dilakukan pada petang hari dan diberi naungan sementara.
- Penyiangan yang intensif guna menekan populasi gulma dan bisa mengurangi kans tumbuh tanaman usaha juga bisa mengganggu kebersihan hasil pada saat panen (misal pada tanaman Mentha arvensis).
- Penimbunan dan pengemburan dilakukan supaya mengkoreksi sifat tanah tempat tumbuh.
- Umpamanya saluran drainase untuk mencegah terjadinya kelebihan air yang bisa mengganggu pertumbuhan tanaman.
- Untuk mengurangi evaporasi (penguapan) air tanah, sehingga kelembaban tanah bisa konsisten cocok, dilakukan pemberian mulsa plastik. Umur pada tanaman Jahe (Zingiber officinale) pemberian mulsa plastik bisa menaikkan hasil sebesar 35%.
- Pemangkasan bunga, berarti mencegah perubahan fase vegetatif ke generatif yang banyak menguras tenaga, sehingga kandungan bahan berkhasiat sebagai sumber tenaga tak berkurang. Pada tanaman Dioscorea compositae kandungan glikosida diosgenin bisa bertambah jika dilakukan pemangkasan bunga.
- Pemangkasan pucuk batang akan menstimulir percabangan, sehingga bisa menambah jumlah daun yang tumbuh dan kandungan alkaloida dalam akar bertambah. Umur pada tanaman Kumis kucing (Orthosiphon stamineus).
- Pemupukan nitrogen bisa meningkatkan kandungan alkaloida dalam akar Pule pandak (Rauwolfia serpentina).
4. Panen
Penentuan masa panen tanaman obat sebaiknya selalu diingat akan kuantitas dan kualitas simplisia. Mengingat jumlah zat berkhasiat dalam tanaman tak selalu konstan sepanjang tahun atau selama tanaman siklus hidupnya, tetapi selalu berubah tergantung perubahan lingkungan. Umur tanaman Kelembak (Rheum officinale) tak mengandung derivat antrakinon saat musim dingin, tetapi antranol, yang dirubah menjadi antrakinon pada musim panas. tanaman juga umumnya yaitu unsur penting dalam akumulasi bahan yang diinginkan.
Sebagian penentuan (tanda) saat panen :
- Untuk tanaman Empon-empon (familia Zingiberaceae), umumnya panen dilakukan pada saat bagian tanaman diatas tanah menua atau kuning yang umumnya terjadi pada musim kemarau dan yang diambil adalah akarnya, misalnya temulawak (Curcumaxanthorrhiza).
- Daun dipungut sewaktu progres fotosintesa maksimal yaitu sebelum pembentukan buah. Misal tanaman Saga (Abrus praecatorius).
- Bunga dipetik selagi masih kuncup (sebelum berkembang) misal pada cengkeh (Eugenia caryophyllata).
- Buah dipetik menjelang masak, misalnya Solanum laciniatum sebaliknya adas (Anethum graveolens) dipetik setelah benar benar matang.
- Biji dipungut sebaiknya pada saat buah masak.
- Kulit diambil sewaktu bertunas.
Semoga Bermanfaat
Sponsored Links
Loading...
loading...