Loading...

Perbedaan Mulsa Organik dan Anorganik

Sponsored Links
Loading...

Mulsa berdasar pada materialnya dapat dibedakan jadi 2, yakni :

1. Mulsa Organik
Mulsa organik datang dari beberapa bahan alami yg mudah terurai. Seperti beberapa bekas tanaman seperti jerami & alang-alang. Mulsa organik diberikan setelah tanaman atau bibit ditanam. Keuntungan mulsa ini yakni lebih hemat, mudah didapat, & bisaterurai jadi memberi kandungan bahan organik pada tanah. Sampel ddari mulsa organik adalah :

– Mulsa Bekas Tanaman
Mulsa organik datang dari beberapa bahan alami yg mudah terurai seperti beberapa bekas tanaman seperti jerami & alang-alang. Mulsa organik diberikan setelah tanaman/bibit ditanam.
Keuntungan mulsa organik yakni & lebih irit (murah), mudah diperoleh, & mampu terurai jadi memberi kandungan bahan organik dalam tanah. Sampel mulsa organik adalah alang-alang/jerami, ataupun cacahan batang & daun dari tanaman kelompok rumput-rumputan yang lain.

http://Paranet99.com

2. Mulsa Anorganik
Mulsa anorganik terbuat dari beberapa bahan sintetis yg sulit/tak dapat terurai. Mulsa ini dipasang sebelumnya tanaman/bibit ditanam, dahulu dilubangi cocok berbarengan jarak tanam. Sampel dari mulsa anorganik yaitu :

-Mulsa Plastik
Mulsa plastik adalah lembaran plastik penutup tempat tanaman budi daya yg mempunyai tujuan buat membuat perlindungan permukaan tanah dari erosi, melindungi kelembapan & susunan tanah, juga menghalangi perkembangan gulma.
Kelompok mulsa plastik rata-rata dibedakan berdasar pada warna & intesitas sinar yg dapat diteruskan, bermacam warna diantaranya ; bening, putih, perak, hitam, hitam perak, merah & biru. Warna mulsa akan meyakinkan daya radiasi matahari yg diterima &berdampak pada suhu susunan olah tanah, selain itu sinar yg dipantulkan permukaan mulsa punya pengaruh pada kondisi lingkungan lebih kurang tanaman.


-Mulsa Plastik Hitam Perak
Penggunaan mulsa plastik sudah jadi standard umum dalam produksi tanaman sayuran yg bernilai tinggi, baik di negara-negara maju maupun di negeri berkembang, termasuk Indonesia. Bahan utama penyusun mulsa plastik adalah low-density polyethylene yg dihasilkan melalui sistem polimerisasi etilen berbarengan menggunakan desakan yg sangat tinggi (Lamont 1993). Penggunaan mulsa plastik, terlebih mulsa plastik hitam perak, dalam produksi sayuran yg bernilai irit tinggi seperti cabai, tomat, terong, semangka, melon & mentimun, semakin hari semakin bertambah searah berbarengan penambahan kepentingan & permintaan customer pada product sayuran itu. Walaupun penggunaan mulsa plastik ini membutuhkan anggaran penambahan, namun kualitas dari dari hasil tanaman mampu menutupi biaya awal yg di keluarkan.
Sponsored Links
Loading...
loading...